Transportasi & Lashing Pipa di Trailer
Distribusi logistik untuk proyek pembangunan infrastruktur kebanyakan menggunakan jalan darat. Salah satu contohnya adalah pengiriman pipa atau pipeline yang begitu banyak sebagai material yang akan dikirim dan dipasang di laut, sungai, ataupun ke lokasi proyek di jalur pipanisasi gas, minyak atau saluran air. Salah satu tantangan utamanya adalah pengikatan dan pengamanan pipa ketika sedang ditransport, karena kargo jenis ini tidak menyediakan titik pengikatan yang ditentukan. Sambungan pipa (diujung) biasanya tidak diperbolehkan untuk digunakan, karena sambungan ini cukup sensitif dan sulit diperbaiki jika sudah rusak. Permukaan pipa, terutama pipa baja yang telanjang atau pipa berlapis (coated), memberikan permukaan yang licin dengan gesekan rendah, yang tentunya tidak terlaly baik untuk securing (pengamanan) kargo dalam perjalanan.
Berikut adalah teori yang menggambarkan gaya-g (grafitasi) yang berpotensi terjadi dan akan bekerja pada kargo selama dalam perjalanan dimana kondisi lalu lintasnya yang biasa terjadi di jalan (tidak termasuk kecelakaan). Misalnya, 0,8g ke arah depan berarti bahwa jika pipa memberikan massa 5,0 ton maka total gaya-g ke depan adalah 4,0 metrik ton (5,0 MT x 0,8 g = 4,0 MT) dimana gaya ini akan mendorongnya ke arah head truck atau kabin pengemudi ketika pengemudi menginjak rem secara mendadak (misalnya dalam kasus darurat). Bakan pada saat berbelok, barang cargo tersebut akan menimbulkan gaya sebesar 2,5 ton (5,0 MT x 0,5 g = 2,5 MT) ke arah kanan atau kiri dari posisi kargo tersebut. Inilah yang dapat membuat cargo pipa tersebut bergerak; dan risiko seperti ini yang harus eliminasi dan ditangani.
Penggunaan truk trailer sebenarnya lazim ditemukan di jalan. Dalam aktifitas muatan barang sering diperlukan pengamanan barang agar tidak terjatuh atau bergeser pada waktu proses transportasinya. Teknik pengikatan barang muatan di sistim transportasi dikenal dengan kegiatan Lashing. Kegiatan Lashing adalah bagian dari proses pengikatan suatu barang dimana untuk menjaga keamanan dan keselamatan dari barang tersebut.
Khusus untuk penanangan pipa, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan; seperti jenis perangkat apa yang dapat digunakan untuk mengamankan kargo pipa tersebut sesuai standard yang berlaku. Misalnya flatbed trailer yang ada headbornya seperti gambar dibawah ini. Kemudian tali pengikat dan ratchet pengikatnya. Perlu adanya rubber mat, karung goni, atau potongan kayu sebagai anti selip. Irisan kayu atau wooden dunnage dan tiang samping yang digunakan untuk menahan atau membatasi muatan pipa tersebut agar cukup stabil dan kuat berada diatas flatbed trailer.
Flatbed Trailer dengan headboard seperti gambar diatas dapat memberikan pengamanan kargo yang sangat efektif untuk menahan gaya dalam arah longitudinal (ke arah depan). Headboard yang dirancang dan diuji dengan baik dapat menahan gaya longitudinal yang dihasilkan oleh muatan yang bergerak ke depan, sehingga memberikan perlindungan tambahan dan meningkatkan keselamatan selama transportasi. Dengan adanya headboard, muatan lebih stabil dan tidak mudah bergeser, yang membantu menjaga keseimbangan trailer selama perjalanan. Headboard yang kuat dan teruji dapat mengurangi jumlah pengikat yang diperlukan untuk memastikan muatan tetap aman.
Yang kedua adalah penggunaan tali lashing dan atau ratcet sebagai alat tie-down (pipa ditarik ke bawah secara vertikal). Pengikatan mencegah pipa dari gerakan yang disebabkan oleh getaran selama pengangkutan. Efek samping yang positif adalah bahwa pengikat (gaya) meningkatkan gesekan antara pipa atau pipa dan dek trailer. Gesekan adalah bagian penting dari pengamanan kargo! Mengikat cargo dengan sabuk pengikat dalam susunan setengah lingkaran juga sangat effektif untuk mengurangi pergerakan cargo secara lateral dimana sabuk pengikat digantung dari satu sisi trailer di atas dan di sekitar kargo/pipa, sebelum kembali ke tempat yang sama di mana awalnya lashing diterapkan. Inipun juga harus dilakukan di kedua sisi.
Yang ketiga adalah penggunaan karet anti selip (rubber mat) dengan koefisien gesekan (μ) yang sesuai; yakni standar ≥ 0,5 yang harus digunakan setiap saat ketika pipa diangkut dengan trailer. Rubber mat anti selip ini harus diposisikan di antara dek trailer dan pipa, serta di antara pipa jika lebih dari satu pipa sedang diangkut. Tikar karet yang ditunjuk seperti itu sudah mengamankan kargo ke bagian yang lebih besar. Dalam kombinasi dengan pengikatan lingkaran dan kepala tempat tidur sebagai alat pengaman, pengikatan harus sudah cukup.
Keempat adalah penggunaan irisan kayu yang harus selalu digunakan, setidaknya di lapisan bawah pipa! Karena sifat pipa yang dapat mudah bergulir jika ada perangkat pengikat lain yang putus, maka irisan kayu ini akan membantu sebagi ganjalan agar pipa tersebut tidak mudah bergulir. Irisan harus sesuai dengan parameter pipa, misalnya harus memiliki ketinggian minimum R/3 (sepertiga dari radius gulungan). Ini berarti bahwa jika pipa memberikan diameter “D” 500 mm, jari-jari gulungan “R” adalah 250 mm. 1/3 dari 250 mm = 75 mm, yang kemudian merupakan tinggi baji minimum.
Dan yang terakhir adalah penggunaan tiang samping sebagi penyanggah. Trailer seharusnya dilengkapi dengan tiang samping atau tiang, yang akan digunakan untuk tujuan pengikatan dan pengamanan juga sebagai penyanggah. Tiang samping memungkinkan pipa terblokir pada tiang; bisa menciptakan bentuk yang sesuai antara kargo dan struktur trailer, dan yang mencegah pipa meluncur atau jatuh ke samping.
Banyak peraturan transportasi mengharuskan penggunaan tiang samping atau pengaman serupa untuk memastikan muatan diangkut dengan aman. Ini adalah bagian dari standar keselamatan yang harus dipatuhi oleh perusahaan transportasi. Dengan adanya tiang samping, risiko kecelakaan dan kerusakan muatan dapat diminimalkan, sehingga memastikan perjalanan yang lebih aman dan efisien.