21-November-2024M | 19-Jumada Al Oula-1446H

ALVINBURHANI.NET

MUHAMMAD BURHANUDDIN BLOGSITE

Tailing Load Tandem Lifting

Views: 2233
14 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

Tandem lifting adalah teknik pengangkatan beban yang melibatkan penggunaan dua atau lebih crane secara bersamaan untuk mengangkat sebuah beban yang sangat berat atau besar. Dalam tandem lifting, crane-crane tersebut bekerja secara bersinkronisasi untuk mengangkat dan memindahkan beban dengan aman dan efisien.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam tandem lifting termasuk:

  1. Koordinasi: Penting untuk memiliki koordinasi yang baik antara operator crane dan tim yang terlibat dalam operasi pengangkatan. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk memastikan bahwa semua crane bergerak secara bersamaan dan sesuai dengan rencana.
  2. Distribusi beban: Beban harus didistribusikan secara merata antara crane-crane yang terlibat untuk menghindari ketidakseimbangan dan potensi bahaya.
  3. Pemantauan: Operasi tandem lifting membutuhkan pemantauan yang cermat terhadap kondisi crane, beban, serta faktor lingkungan lainnya seperti angin dan cuaca.
  4. Perencanaan: Sebuah perencanaan yang matang diperlukan sebelum melakukan tandem lifting, termasuk analisis beban, pemilihan crane yang tepat, serta penempatan crane yang strategis.

Tandem lifting sering digunakan dalam proyek-proyek konstruksi besar, pembongkaran struktur besar, serta pengangkatan dan pemasangan modul-modul besar dalam industri seperti pembangkit listrik, industri minyak dan gas, dan pembuatan kapal. Teknik ini memungkinkan pengangkatan beban yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan dengan menggunakan crane tunggal, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi waktu pengerjaan.

Bagaimana Cara Menghitung Pembagian Beban pada masing pasing lifting point?

Pada saat melakukan tandem lifting, pembagian beban antara tail point (titik belakang) dan front point (titik depan) harus diperhitungkan dengan hati-hati untuk memastikan stabilitas dan keamanan selama operasi pengangkatan. Tail point adalah titik di mana beban diangkat oleh crane belakang, sedangkan front point adalah titik di mana beban diangkat oleh crane depan.

Secara umum, pembagian beban bisa dihitung berdasarkan berat relatif masing-masing crane dan jarak antara tail point dan front point.

  • Jika crane depan dan crane belakang memiliki kapasitas yang sama dan berada pada posisi yang relatif sama jauhnya dari beban, pembagian beban secara ideal adalah 50:50.
  • Namun, jika salah satu crane memiliki kapasitas yang lebih besar atau jika posisi crane tidak simetris, pembagian beban dapat diatur sesuai dengan kapasitas crane dan kondisi kestabilan.

Untuk mencari Frontal Load (titik depan P1β) pada saat tailing adalah menggunakan persamaan:

(1)   \begin{equation*}  $P_{1\beta } = \frac{P_t(L_2\cdot cos(\beta )+R\cdot sin(\beta ))}{((L_1+L_2)\cdot cos(\beta ))+R\cdot sin(\beta )}$ \end{equation*}

Sedangkan untuk Tail Load (P2β):

(2)   \begin{equation*}  $P_{2\beta } = P_t - P_{1\beta}$ \end{equation*}

Contoh:

  • Weight of Column (Pt) = 385 ton
  • L1 = 9.5 meter
  • L2 = 12.5 meter
  • R = 2 meter

Hitung berapa load yang terjadi di P dan P

Hitung dengan code python:




		

	            
            

About Post Author

Muh. Burhanuddin

Industrial Engineer, Specialist in Heavy Cargo Transportation and Heavy Lifting Works. Hobby in computer programming, reading and writing. No occupation except waiting for a prayer time. Ready for working as a surveyor, transport planer, or as lifting engineer.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About The Author

More Stories

5 based on 1 reviews

Average Rating

5 Star
100%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

One thought on “Tailing Load Tandem Lifting

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may have missed