
Perhitungan Bollard Pull (BP) merupakan salah satu elemen penting dalam operasi towing maritim. Kegiatan towing melibatkan penarikan kapal, baik itu tongkang, vessel, atau struktur lepas pantai, menggunakan kapal lain yang biasanya berupa kapal tunda. Dari sudut pandang dasar, terdapat beberapa kesimpulan mengenai towing yang perlu dipahami:
- Ukuran Kapal: Kapal yang lebih besar akan memerlukan gaya tarik yang lebih tinggi untuk ditarik.
- Kondisi Cuaca: Semakin buruk cuaca di daerah pelayaran, semakin besar gaya towing yang dibutuhkan.
- Efisiensi Kapal Tunda: Efisiensi dari kapal tunda yang digunakan juga berpengaruh signifikan terhadap operasi towing.
Pemilihan Tugboat
Dalam memilih dan menggunakan kapal tunda untuk operasi towing, beberapa pertimbangan penting harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan:
- Ukuran Kapal Tunda: Seberapa besar tugboat yang diperlukan untuk menarik kapal dengan aman?
- Kecepatan Maksimum: Berapa kecepatan maksimum yang dapat dicapai dengan tugboat yang dipilih?
Kapasitas Kapal Tunda
Kapasitas kapal tunda diukur dengan Bollard Pull (BP). BP dari tug adalah gaya yang dapat diberikan pada kecepatan nol maju, dalam kondisi air yang tenang, dengan mesin bekerja pada kekuatan penuhnya (100% MCR).
Definisi BP:
Continuous Bollard Pull (CBP): Diukur melalui tes karena bollard pull rata-rata dicatat selama periode waktu tertentu (misalnya, 10 menit). Adapun maximum Bollard Pull:- merupakan bollard pull tertinggi yang diukur selama pengujian.
Hubungan antara BP dan Gaya Tarik
Efisiensi towing dari tugboat sangat bergantung pada lingkungan dan ukuran kapal yang ditarik. Jika kita melambangkan Bollard Pull sebagai BP dan efisiensi penarikan sebagai ƞ, maka total gaya tarik yang tersedia dari tug dapat dinyatakan sebagai:
Kekuatan Yang Diperlukan
Untuk memastikan bahwa tug dapat dengan efektif menarik kapal, gaya tarik yang tersedia dari tug harus lebih besar daripada total gaya yang bekerja pada kapal, dinyatakan dengan rumus:
Dari persamaan di atas, kita memperoleh bahwa:
Oleh karena itu, BP dari tunda harus lebih besar dari FTOT/ƞ. Ini dikenal sebagai Bollard Pull yang diperlukan.
Kekuatan Lingkungan
Gaya towing yang diperlukan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menahan kapal di laut dalam kondisi lingkungan tertentu yang mencakup angin, gelombang, dan arus. Total gaya towing FTOT didefinisikan sebagai:
Standar Industri untuk Perhitungan BP
Pedoman industri seperti yang ditetapkan oleh DNVGL untuk Transportasi Laut mengatur standar angin, gelombang, dan parameter arus untuk menghitung bollard pull, tergantung pada kondisi towing. Kriteria yang diatur mencakup:
Kriteria Standar – Untuk Towing di Laut Terbuka:
- Kecepatan Angin: 20 m/s (sekitar 40 knots)
- Kecepatan Arus: 0.5 m/s (sekitar 1 knot)
- Tinggi Gelombang Signifikan: 5 meter
Kriteria untuk Wilayah Cuaca Tenang:
- Kecepatan Angin: 15 m/s (sekitar 30 knots)
- Kecepatan Arus: 0.5 m/s (sekitar 1 knot)
- Tinggi Gelombang Signifikan: 2 meter
Penentuan Kondisi Lingkungan
Mengetahui apakah towing terjadi di laut terbuka atau laut tenang memerlukan studi tentang lingkungan dari rute towing serta mengumpulkan data historis lingkungan dari penyedia data seperti Metocean. Data ini termasuk kecepatan angin, tinggi gelombang, dan kecepatan arus selama periode tertentu ketika towing direncanakan.
Pada dasarnya, jika selama rute diperkirakan tinggi gelombang signifikan lebih dari 2 meter, kriteria laut terbuka akan diterapkan. Sebaliknya, jika tinggi gelombang diperkirakan kurang dari 2-meter, data lingkungan harus diserahkan kepada Marine Warranty Surveyor untuk mendapatkan pengecualian sebelum melanjutkan perhitungan Bollard Pull.
Kesimpulan
Perhitungan Bollard Pull adalah langkah krusial dalam memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi towing. Dengan memahami hubungan antara BP, gaya yang diperlukan, dan kemampuan tug, operator dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih kapal tunda yang sesuai berdasarkan kondisi lingkungan yang ada.