Menghitung Gaya Gesek (Friksi)
Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi karena sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat benda akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan kekasaran permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan suatu bidang maka nilai gaya geseknya akan semakin besar.
Rumus gaya gesek pada gesekan statis berlaku persamaan:
Rumus gaya gesek pada gesekan kinetis berlaku persamaan:
Dimana:
- Fs = gaya gesek statis
- Fk = gaya gesek kinetis
- Fn = gaya normal (Fn = m.g)
- μs = koefesioen gesek statis
- μk = koefesien gesek kinetis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis (μk). Dalam praktek di heavy lift cargo transportation ini sangat berguna untuk menyederhanakan lashing pada cargo. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak.
Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
- Jika F ≤ Fs → benda akan diam
- Jika F ≥ Fs → benda mulai bergerak
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama. Manfaat gaya gesik kinetis dalam heavy cargo transporation adalah untuk proses sliding atau skidding barang heavy cargo.
Contoh:
Jika diketahui sebuah Generator Engine 150 ton yang akan digeser diatas sliding rail dengan menggunakan hydraulic jack kapasitas 50 ton, hitung berapa besar gaya gesek statis jika diketahui (μs steel-steel = 0,74, dan μk = 0,57). Apakah kapasitas hydraulic jack tersebut cukup? dan bagaimana jika sliding railnya apabila diberi grease?
Jawab:
• mgenerator = 150 Ton
• μs = 0,74 (steel to steel)
• μk = 0,57 (steel to steel)
• μ = 0,16 (steel to steel, greased)
• Fjacking = 490,5 kN
• θsudut = 2⁰
Perhitungan:
Karena F ada sudut, maka F memiliki komponen vertikal dan horizontal
• Fx = Fjacking cos θ = 490,5 kN cos 2⁰ = 17,12 kN
• Fy = Fjacking sin θ = 490,5 kN sin 2⁰ = 490,2 kN
• W = m.g = 1471,5 kN
Gaya normalnya terjadi pada arah horizontal, sehingga ∑ Fy = 0
• Fn – m.g + Fy = 0
• Fn = m.g – Fy
• Fn = 1471,5 kN − 490,2 kN = 981,3 kN
• Fs = μs . Fn = 726,16 kN
• Fk = μk . Fn = 559,34 kN
• Fs = μ . Fn = 157,01 kN
Gaya untuk menggerakkan engine = Fjacking, maka untuk bergerak Fjacking > Fs.
Kesimpulan:
- Penggunakan hydraulic jack dengan total kapasitas 50 ton tidak mampu untuk mendorong atau menggeser generator engine 150 ton.
- Mimimum gaya yang diperlukan untuk menggeser engine tersebut adalah 726,16 kN atau sama dengan 74,1 ton. 2 unit jacking kapasitas 50 Ton akan bisa membantu menggeser engine tersebut.
- Memberi grease pada permukan sliding rail dan sliding blok akan memperkecil gaya gesek (Fs) hingga 157,01 kN. Dorongan yang diperlukan = 16,02 Ton.