21-November-2024M | 19-Jumada Al Oula-1446H

ALVINBURHANI.NET

MUHAMMAD BURHANUDDIN BLOGSITE

Manajemen Logistik

Views: 225
4 0
Read Time:2 Minute, 54 Second

Manajemen menurut Parker (dalam Stoner dan Freeman, 2000) adalah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang. Sedangkan logistik dapat difenisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para supplier diantara fasilitas-fasilitas organisasi dan kepada para pelanggan (Donald J. Bowersox, 2002).

Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi  yang dibutuhkan dan dengan total biaya yang terendah. Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan waktu dan tempat. Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi organisasi baik organisasi privat maupun publik. Semua bentuk perilaku yang terorganisir membutuhkan dukungan logistik. Nilai dalam bentuk tersedianya barang pada waktunya merupakan hasil dari proses logistik.

Logistik Kepelabuhanan

Manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai mendisain dan mengurus suatu sistem untuk mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi organisasi (Donald J Bowersox, 2002).

Tanggung jawab utama manajer logistik adalah merencanakan dan mengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran yaitu manfaat maksimum bagi organisasi dengan total biaya serendah mungkin. Ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan dan penyimpanan yang strategis. Integrasi pemindahan (distribusi fisik) dan operasi manajemen material menuntut penyelenggaraan manajemen logistik secara terpadu.

Sekurang-kurangnya terdapat lima alasan diperlukannya manajemen logistik terpadu, yaitu :

  • besarnya saling ketergantungan antara distribusi fisik dan operasi manajemen material dalam rangka kemanfaatan organisasi;
  • konsep distribusi fisik dan manajemen material yang sempit besar kemungkinan menimbulkan keadaan yang negatif atau gangguan-gangguan;
  • untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik dan manajemen material adalah bahwa kebutuhan pengawasan untuk masing-masing jenis operasi adalah sama;
  • meningkatnya kesadaran bahwa banyak trade offs terdapat diantara ekonomi manufakturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu sistem logistik yang dirancang dengan baik.
  • kebutuhan akan misi logistik tidak lagi dapat dipenuhi oleh penyebaran teknologi perangkat keras saja.

Konsep logistik terpadu terdiri dari 2 (dua) usaha yang berkaitan, yaitu operasi logistik dan koordinasi logistik.

Aspek operasional logistik berkaitan dengan manajemen pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi suatu organisasi. Jadi, operasi logistik dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat atau diolah kepada pelanggan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa operasi logistik meliputi manajemen distribusi fisik, manajemen material dan transfer persediaan barang di dalam organisasi.

Koordinasi logistik berkaitan dengan identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik. Koordinasi dibutuhkan untuk memantapkan dan mempertahankan kontinuitas operasi. Dengan demikian, koordinasi logistik menyangkut perencanaan dan pengawasan terhadap masalah-masalah operasional. Koordinasi dapat dibagi ke dalam 4 (empat) bidang manajerial, yaitu peramalan, pengolahan pesanan, perencanaan operasi dan procurement atau perencanaan kebutuhan material.

Manajemen Distribusi

Adapun manajemen distribusi fisik berkaitan dengan pengangkutan produk kepada pelanggan. Manajemen material berkaitan dengan perolehan (procurement) dan pengangkutan material, suku cadang dan/atau persediaan barang jadi dari tempat pembelian ke tempat pembuatan atau perakitan, gudang atau penyalur. Dengan kata lain, manajemen material berkaitan dengan penyediaan jenis material yang dikehendaki di tempat dan pada waktu dibutuhkan. Kalau distribusi fisik berkaitan dengan pengiriman ke luar, maka manajemen material berkaitan dengan pergerakan di dalam, yaitu pembuatan, penyortiran atau perakitan. Proses pemindahan inventaris internal berkaitan dengan pengawasan terhadap komponen-komponen setengah jadi pada waktu ia mengalir diantara tahap-tahap pembuatan dan pengangkutan awal dari produk jadi ke gudang atau penyalur. Biasanya operasi pemindahan inventaris terbatas pada gerakan di dalam organisasi yang dapat dikatakan sepenuhnya terkontrol organisasi.

About Post Author

alvinburhani

Simple, relax, easy going, maybe patient, quiet, sympathetic, maybe kind, always keep emotion hidden, and does not get upset easily. Easy to get along with, I'm a good lister, compassionate and concern, peaceful and agreeable, and normally I avoid conflicts.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

About The Author

More Stories

5 based on 1 reviews

Average Rating

5 Star
100%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

2 thoughts on “Manajemen Logistik

    1. Secara sederhana, manajemen logistik adalah proses mengelola aliran barang, informasi, dan sumber daya dari titik asal hingga tujuan akhir—baik itu berupa bahan mentah yang diolah, hingga produk jadi yang siap dipakai oleh konsumen. Manajemen logistik juga mencakup banyak hal mulai dari pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga pengelolaan inventaris. Menurut Council of Supply Chain Management Professionals /CSCMP (2012) Manajemen Logistik adalah bagian dari Rantai Pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).

      Dalam dunia akademis dan praktis, pengertian manajemen logistik memiliki beragam definisi yang diutarakan oleh para ahli, masing-masing memberikan perspektif yang mendalam mengenai peran logistik dalam bisnis. Berikut adalah beberapa definisi dari para ahli:

      • Donald J. Bowersox dan David J. Closs dalam buku mereka Logistical Management: The Integrated Supply Chain Process (1995), menjelaskan bahwa manajemen logistik adalah “serangkaian aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan fasilitas, transportasi, komunikasi, inventarisasi, dan penyimpanan dalam rantai pasokan.” Buku ini sering menjadi rujukan penting dalam studi logistik.
      • Gattorna dan Walters dalam buku Managing Supply Chain: A Strategic Perspective (1996), menggambarkan bahwa manajemen logistik adalah “manajemen strategis yang bertanggung jawab atas akuisisi, pergerakan, dan penyimpanan bahan mentah, barang setengah jadi, serta informasi untuk mencapai harapan pelanggan.” Buku ini berfokus pada aspek strategis dari rantai pasokan yang efisien.
      • The Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP), sebuah organisasi perdagangan global terkemuka, mendefinisikan manajemen logistik sebagai “proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi terkait dari titik asal hingga titik konsumsi dengan tujuan memenuhi persyaratan pelanggan.” Definisi ini berasal dari CSCMP’s Supply Chain Management Definitions and Glossary yang diperbarui secara berkala untuk mencerminkan tren terbaru di industri logistik.
      • Ballou, Ronald H. dalam bukunya Business Logistics/Supply Chain Management (2004), menyatakan bahwa “manajemen logistik mencakup perencanaan, penerapan, dan pengendalian transportasi dan penyimpanan barang mulai dari sumber bahan mentah hingga ke tangan konsumen.” Buku ini banyak digunakan di universitas sebagai panduan dalam mempelajari logistik bisnis.
      • Siahaya, Y. dalam jurnalnya Logistics and Supply Chain Management (2013), mendefinisikan manajemen logistik sebagai “proses yang mencakup perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan pergerakan barang secara efisien dari sumber daya hingga sampai ke konsumen.” Jurnal ini memberikan wawasan penting tentang logistik di sektor manufaktur dan distribusi.

      Manajemen logistik adalah konduktor yang mengarahkan semua elemen operasional perusahaan. Fungsi dari manajemen logistik yang membuatnya begitu penting adalah

      1. Pengadaan (Procurement)
        Pengadaan adalah langkah pertama yang sangat krusial. Fungsi ini memastikan bahwa perusahaan mendapatkan bahan baku, komponen, atau produk jadi yang diperlukan tepat waktu dan dengan kualitas terbaik. Pilihan pemasok yang tepat, negosiasi kontrak yang cermat, dan manajemen hubungan yang baik dengan vendor adalah kunci dari proses ini.Di sini, efisiensi pengadaan bisa membantu perusahaan memangkas biaya dan memastikan keberlanjutan produksi. Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana gadget kesayangan Anda bisa terus berinovasi? Yup, semuanya berawal dari pengadaan logistik yang optimal!
      2. Pergudangan (Warehousing)
        Nah, ini dia fungsi yang memastikan bahwa barang-barang Anda tidak hanya tersimpan, tapi juga terorganisir dengan baik. Pergudangan yang efektif memastikan bahwa stok selalu tersedia, tetapi juga tidak berlebihan, sehingga perusahaan bisa menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu.Sistem manajemen gudang modern bahkan dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Warehouse Management Systems (WMS) yang memudahkan kontrol stok dan pergerakan barang secara real-time. Seru, kan, bagaimana teknologi membantu mengelola barang-barang yang ada di gudang?
      3. Transportasi (Transportation)
        Transportasi adalah jantung dari manajemen logistik. Ini bukan hanya soal memindahkan barang dari titik A ke titik B, tapi juga soal memilih metode transportasi yang paling efisien dan hemat biaya. Apakah barang akan dikirim melalui darat, laut, atau udara?Semua ini tergantung pada kebutuhan spesifik bisnis dan pelanggan. Dengan teknologi seperti GPS tracking dan fleet management systems, pengelolaan armada kini lebih mudah dan efisien, memastikan barang Anda tiba tepat waktu tanpa hambatan. Coba bayangkan, berapa banyak pengiriman yang Anda lakukan sehari-hari tanpa sadar bahwa ada teknologi logistik canggih yang bekerja di baliknya!
      4. Pengendalian Persediaan (Inventory Management)
        Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara stok yang tersedia dan permintaan pasar. Pengendalian persediaan yang baik memastikan bahwa perusahaan tidak kekurangan barang saat permintaan tinggi, tetapi juga tidak menyimpan stok yang berlebihan yang dapat menyebabkan pemborosan.Just-in-time (JIT) adalah salah satu metode populer yang memungkinkan perusahaan untuk hanya menyimpan barang yang benar-benar diperlukan, tepat saat dibutuhkan. Menarik, bukan? Pengelolaan inventaris yang tepat bisa menjadi perbedaan antara bisnis yang berkembang dan yang tersendat.
      5. Distribusi (Distribution)
        Fungsi distribusi memastikan barang yang telah diproduksi dapat sampai ke tangan konsumen tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Di sinilah letak strategi logistik yang menentukan jalur pengiriman paling efisien, baik secara biaya maupun waktu.Dalam era e-commerce, distribusi yang cepat dan tepat adalah segalanya. Semakin cepat barang sampai, semakin bahagia pelanggan Anda. Siapa yang tidak suka menerima pesanan online mereka lebih cepat dari yang diharapkan?
      6. Layanan Pelanggan (Customer Service)
        Terakhir, tetapi tak kalah penting, adalah layanan pelanggan. Di sini, logistik bukan hanya tentang barang, tetapi juga tentang menjaga pelanggan tetap puas. Layanan pelanggan yang baik memastikan bahwa pesanan diproses, dilacak, dan dikelola dengan benar.Jika ada masalah, seperti keterlambatan pengiriman atau kerusakan barang, sistem logistik yang baik akan membantu perusahaan menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan efisien. Siapa di sini yang pernah menghubungi layanan pelanggan dan merasa terbantu dengan cepat? Itulah hasil dari manajemen logistik yang baik.

      Dengan berfungsinya setiap elemen dalam manajemen logistik ini, perusahaan bisa berjalan lebih efisien, responsif, dan tentunya lebih siap bersaing di pasar.

      Ketika logistik dikelola dengan baik, dampaknya bisa luar biasa—tidak hanya pada operasional perusahaan, tapi juga pada pelanggan dan keuntungan keseluruhan.

      1. Mengurangi Biaya Operasional Salah satu manfaat paling nyata dari manajemen logistik yang baik adalah efisiensi biaya. Dengan perencanaan yang matang dan penggunaan teknologi seperti Warehouse Management Systems (WMS) dan fleet management, perusahaan bisa mengurangi biaya yang tidak perlu, seperti kelebihan stok, keterlambatan pengiriman, atau kesalahan dalam distribusi. Lebih hemat biaya berarti lebih banyak margin keuntungan, bukan? Siapa yang tidak suka ketika bisnis bisa menghasilkan lebih dengan biaya yang lebih rendah?
      2. Peningkatan Kepuasan Pelanggan Pernah merasa sangat puas ketika pesanan online Anda tiba lebih cepat dari yang dijadwalkan? Nah, di balik kepuasan tersebut, ada manajemen logistik yang bekerja. Ketika perusahaan mampu mengelola transportasi, penyimpanan, dan pengiriman dengan baik, hasilnya adalah pengiriman yang tepat waktu, barang yang sampai dalam kondisi sempurna, dan layanan pelanggan yang responsif. Pelanggan yang puas lebih mungkin untuk kembali dan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain. Jadi, bisa dibilang, manajemen logistik yang baik adalah kunci untuk loyalitas pelanggan!
      3. Pengelolaan Persediaan yang Lebih Efisien Manajemen logistik memungkinkan perusahaan untuk mengontrol persediaan dengan lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan seperti Just-in-Time (JIT) atau Demand Forecasting, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan, tetapi tidak berlebihan hingga membebani biaya penyimpanan. Bayangkan punya stok yang selalu pas, tanpa harus khawatir kehabisan atau kebanjiran barang di gudang—serasa punya superpower, bukan?
      4. Optimisasi Rantai Pasok Manajemen logistik yang terintegrasi dengan baik membantu mengoptimalkan seluruh rantai pasok. Dari pengadaan bahan baku hingga produk akhir yang sampai di tangan konsumen, setiap proses dioptimalkan untuk mengurangi waktu dan biaya. Ini berarti lebih sedikit bottleneck, pengiriman yang lebih cepat, dan proses yang lebih mulus. Dengan rantai pasok yang lebih efisien, perusahaan bisa lebih cepat merespons perubahan pasar dan tetap kompetitif.
      5. Meningkatkan Daya Saing Di dunia bisnis yang serba cepat ini, kecepatan dan efisiensi adalah segalanya. Perusahaan yang memiliki manajemen logistik yang solid dapat bergerak lebih cepat dibandingkan pesaing mereka. Hal ini memberi mereka keunggulan dalam hal merespons perubahan permintaan, menyesuaikan harga, dan menyediakan produk yang pelanggan butuhkan tepat waktu. Jadi, jika Anda ingin bisnis Anda tetap unggul di pasar, manajemen logistik yang baik bisa menjadi salah satu senjata rahasia Anda!
      6. Meningkatkan Keamanan dan Pengendalian Barang Ketika barang-barang yang berharga dikirim dari satu tempat ke tempat lain, keamanan adalah prioritas utama. Manajemen logistik yang baik memastikan bahwa setiap barang dipantau secara cermat, mulai dari penyimpanan di gudang hingga pengiriman ke konsumen. Dengan teknologi seperti GPS tracking dan real-time monitoring, Anda bisa tahu persis di mana barang Anda berada setiap saat, mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan. Keamanan yang terjamin tentu membuat Anda bisa bernapas lega, kan?
      7. Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan Pasar Di era yang serba cepat ini, permintaan pelanggan bisa berubah dalam sekejap mata. Nah, dengan manajemen logistik yang efisien, perusahaan bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan produksi, pengiriman, atau distribusi sesuai dengan permintaan pasar. Jika ada lonjakan permintaan mendadak atau perubahan tren, sistem logistik yang baik akan membantu Anda merespons dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas layanan. Siapa yang tidak ingin punya bisnis yang gesit dalam menghadapi perubahan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may have missed