
Bollard pull adalah salah satu parameter penting yang digunakan dalam menentukan kemampuan tarik sebuah kapal tug boat, terutama ketika menarik tongkang. Istilah ini merujuk pada kekuatan maksimum yang dapat dihasilkan oleh kapal saat berada dalam posisi diam, biasanya diukur dalam ton. Dalam konteks operasi penarikan (towing), bollard pull menjadi krusial untuk memastikan bahwa kapal tug boat dapat menangani beban dan kondisi lingkungan yang beragam.
Tidak seperti pada kendaraan darat, pernyataan Horse Power yang disematkan pada ship partikular kapal tug boat tidak cukup untuk memahami seberapa kuat kapal tunda ini. Hal ini karena kapal tug boat beroperasi terutama dalam kecepatan yang sangat rendah atau nol, sehingga mungkin tidak menghasilkan daya (rumus daya = gaya × kecepatan; jadi, untuk kecepatan nol, dayanya juga nol), namun demikian kapal masih menyerap torsi dan memberikan daya dorong. Nilai tarikan bollard inilah kemudian dinyatakan dalam ton-force (ditulis sebagai t atau ton) atau kilonewton (kN).
Untuk menghitung bollard pull, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Dimana:
- D = Displacement (ton) dari tongkang yang ditarik
- v = Kecepatan penarikan (knots)
- Cmw = Koefisien untuk kecepatan angin rata-rata
- B = Lebar tongkang (m) yang tegak lurus terhadap gerakan
- D1 = Tinggi area yang menghadap angin di atas permukaan air, termasuk kargo dek (m)
- K = Faktor yang berkisar antara 3 – 8, tergantung pada kondisi.
Contoh Kasus
Misalkan kita memiliki muatan sebesar 4000 ton dengan ukuran tongkang 300ft x 80ft x 18ft. Kita akan menggunakan parameter berikut berdasarkan kondisi umum penarikan (BFT. 4):
- V = 6 knots
- Cmw = 0,0025
- K = 3
- Cargo Displacement = 5535 ton
- B = 24,4 m
- D1 = 5 m
Dengan rumus yang telah disebutkan, kita dapat menghitung bollard pull minimum sebagai berikut:
Setelah melakukan perhitungan di atas, kita mendapatkan nilai bollard pull minimum sekitar 29.076 ton.
Berdasarkan Standar DNV atau ND
Jika kita menggunakan standar perhitungan dari DNV atau ND, kita juga perlu memperhitungkan faktor lain seperti tahanan gelombang, tahanan angin, dan arus.
Misalnya:
- Wave Resistance (Hs)** = 2 meter; dengan Fwave = 15.6 tons; Fmosses = 0.528
- Wind Resistance (Ws)** = 20 knots (10 m/s); dengan Fwind = 20.5 tons
- Current** = 0.5 meter; dengan Fcurrent = 3.9 tons
Total kebutuhan bollard pull dapat dihitung sebagai:
Mengingat efisiensi standar offshore sebesar 0.75, maka bollard pull yang dibutuhkan menjadi:
Ini setara dengan tugs towing sebesar 4000 BHP.
Kesimpulan
Dalam melakukan operasi penarikan tongkang, bollard pull memainkan peranan vital dalam memastikan bahwa kapal tug boat dapat mengelola beban yang dihadapi, baik dari muatan, kondisi laut, maupun faktor cuaca. Pendekatan berbasis rumus memberikan pemahaman awal yang baik, namun pendekatan yang lebih terperinci berdasarkan standar industri akan memastikan bahwa semua aspek risiko diperhitungkan. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan efektivitas operasi penarikan.
Referensi:
1. “Tugboat Theory and Practice” – Journal of Marine Engineering
2. “Calculating Bollard Pull for Tugboats” – Maritime Technical Papers